Ini Dia Modus Penipuan Terbaru Yang Memakan Banyak Korban

Ilustrasi penipuan online Ilustrasi penipuan online

Seiring dengan perkembangan zaman, banyak modus penipuan terbaru yang dikembangkan oleh oknum penipu untuk mengelabui korban. Modus-modus operandi oknum penipu tersebut menyasar pada calon korban yang tidak memiliki pengetahuan tentang dunia digital atau gaptek. Alhasil, banyak orang menjadi korban penipuan modus baru ini. Bahkan, total kerugian yang ditanggung oleh korban ini mencapai puluhan jutaan rupiah. Oleh sebab itu, Anda perlu mewaspadai modus baru para penipu agar Anda tidak menjadi korban selanjutnya. 

Modus Penipuan Terbaru yang Selalu Digunakan oleh Oknum Penipu guna Memperdaya Korban

Jika di era 2000-an, kita mengenal modus “gendam” sebagai salah satu modus penipuan yang selalu digunakan oleh oknum penipu dalam memperdaya korban. Namun kini, metode tersebut berangsur-angsur tidak lagi digunakan. Sebab, resiko tertangkap polisi tentu jauh lebih besar. Ada beberapa modus terbaru yang kini eksis dan banyak digunakan oleh oknum penipu dalam memperdaya para korban. Pertama, modus “mama minta pulsa”. Penipu mengirim SMS permintaan pulsa kepada calon korban ke nomor tertentu dengan menyamar sebagai anggota keluarga yang meminta tolong mengisi ulang pulsa. Modus ini tentu terbilang rapi. Sebab, banyak orang pernah menjadi korbannya. 

Kedua, modus undian berhadiah dari perusahaan tertentu. Modus penipuan terbaru ini memang bertujuan agar pikiran sang korban kacau. Sehingga, oknum penipu dapat dengan leluasa mengatur-atur korban untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening penipu. Salah satunya adalah modus undian berhadiah ini. Pelaku mengiming-imingi hadiah ratusan juta atau mobil mewah. Hanya saja, korban harus mentransfer uang agar hadiah yang dijanjikan segera dikirim. 

Tips Jitu Agar Tidak Menjadi Korban dari Modus Penipuan Terbaru

Agar tidak menjadi korban penipuan modus baru, maka ada dua tips jitu yang perlu Anda lakukan. Tips pertama, jangan pernah merespon apapun SMS, telepon, atau email dari pihak tak dikenal yang meminta bantuan atau hadiah dalam jumlah besar. Jika Anda respon, maka Anda bisa saja menjadi korban penipuan selanjutnya. Kedua, cek terlebih dahulu fakta yang sebenarnya. Apabila penipu menggunakan modus “mama minta pulsa” atau sejenisnya, maka segera hubungi keluarga terdekat untuk melakukan konfirmasi.

Jika penipu menggunakan modus undian berhadiah, silahkan cek melalui aplikasi Google untuk mengetahui kebenaran undian yang didapatkan. Baru-baru ini, banyak orang menjadi korban penipuan modus baru. Modus baru ini menggunakan platform digital agar pelaku sulit dilacak hingga ditangkap. Agar tidak menjadi korban selanjutnya, maka Anda perlu mengetahui modus penipuan terbaru yang sering memakan korban. 

Waspadai Modus Penipuan Fintech Yang Merugikan Pengguna Pinjaman Online

Baru-baru ini, banyak kasus modus penipuan fintech yang menyasar para pengguna pinjaman online. Tak ayal, para korban modus terbaru ini mengalami kerugian hingga puluhan juta rupiah. Modus ini terbilang cukup rapi. Bahkan, oknum penipu  sanggup menipu lebih dari satu korban setiap harinya. Modus ini juga dapat dikatakan sebagai pembobolan akun fintech milik korban. Sebab, oknum penipu akan menyaru sebagai customer service dari aplikasi fintech milik pengguna. Oknum penipu memiliki data-data akun fintech milik calon korban.

Tujuannya agar korban percaya bahwa oknum penipu adalah customer service resmi dari aplikasi fintech. Setelah itu, oknum penipu akan membajak akun fintech milik korban dengan meminta akses OTP (One Time Password). Jika korban mendapatkan kode akses OTP, maka penipu dapat dengan leluasa mencairkan saldo pinjaman yang tersisa di aplikasi fintech milik korban.

Lakukan Hal Ini Agar Tidak Menjadi Korban Penipuan Bermodus Pembobolan Akun Fintech

Menjaga akun fintech memang menjadi tanggung jawab milik pengguna. Sehingga, pengguna tidak boleh sembarangan memberitahu username dan password. Kemudian, Anda juga tidak boleh membagikan kode OTP (one time password) kepada orang yang tidak dikenali. Sebab, kode OTP merupakan kode akses untuk masuk ke akun fintech. Kedua, jangan mudah percaya kepada orang yang menghubungi Anda dengan mengatasnamakan CS fintech. Sebab, CS fintech tidak pernah menghubungi pengguna dengan nomor pribadi. 

Sejak aplikasi fintech mulai banyak digunakan, maka banyak pelaku kriminal mencoba untuk melakukan tindak kriminal. Salah satunya adalah dengan menyamar sebagai customer service untuk mengambil alih akun fintech milik korban. Kemudian, pelaku akan mencairkan saldo pinjaman atas nama korban. Sehingga, korban harus menanggung biaya pinjaman yang diajukan oleh pelaku. Oleh sebab itu, Anda wajib menjaga kerahasiaan akun dan tidak mudah terpengaruh modus penipuan fintech yang sering digunakan oleh oknum penipu.